Putri, Novia Diana (2022) Pandangan tokoh agama terhadap tradisi pada pernikahan malam merangkat suku Sasak di kelurahan Dasan Geres Kecamatan Gerung kabupaten Lombok Barat. Undergraduate thesis, UIN Mataram.

[img] Text
Novia Diana Putri 180202015.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

INDONESIA Penelitian ini dilatar belakangi oleh keinginan peeneliti untuk mengetahui pandangan tokoh agama terhadap tradisi atau upacara yang dilakukan oleh masyarakat sasak sendiri di Kelurahan Dasan Geres Kecamatan Gerung Kaabupaten Lombok Barat. Yang dimana dapat kita lihat upacara tersebut berupa bagian dari prosesi pernikahan yang sering disebut merangkat. Merangkat sendiri adalah upacara adat yang sering dilakukan oleh masyarakat salah satunya di masyarakat sasak yakni di Kelurahan Dasan Geres Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat, yang dimana ajaran tradisi ini merupakan bentuk peninggalan nenek moyang terdahulu dan masih dilakukan sampai sekarang. Dalam upacara adat tersebut banyak upacara yang mengandung filosofi yang mendasari kepatuhan masyarakat dalam melaksanakannya. Sehingga peneliti sangat tertarik untuk menggali lebih dalam tentang hal tersebut apalagi dengan pandangan tokoh agama terhadap tradisi adat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dimana peneliti gunakan dalam pengambilan data digunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Narasumber yang peneliti gunakan sendiri yakni dari masyarakat Kelurahan Dasan Geres Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat yang lebih khususnya dibagi menjadi beberapa sampel yakni tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, kepala lingkungan, serta perangkat desa lainnya. Data yang dikumpulkan kemudian peneliti menganalisis dan mengolah data dengan beberapa tahap yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi pernikahan malam merangkat di Kelurahan Dasan Geres Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat dapat dilihat dari pandangan tokoh agama,menurut ulama ushul fiqh bahwa merangkat ialah merupakan adat atau ‘urf, yaitu suatu kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat secara turun temurun dan kebiasaan tersebut diperbolehkan selama tidak ada nash yang melarangnya. Konsep yang terdapat dalam tradisi malam merangkat ini adalah di mana yang melatar belakangi terjadinya tradisi merangkat pada masyarakat Dasan Geres Keamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat yakni antara lain: (a). menciptakan rasa kasih dan sayang, (b) simbol persetujuan dari sang calon pengantin, (c) menjaga nama baik, (d) menjaga tradisi yag sudah ada. Dari konsep yang di sebutka paling akhir yani konsep menjaga tradisi merangkat dan masih dilaksanakan sampai saat ini dikarenakan adanya suatu pembelajaran nilai yang terkandung di dalamnya. Di antaranya adalah kemurnian tekad calon kedua pengantin, simbol kesucian, kesetujuan dan kesuburan perempuan yang dilambangkan denga pemeahan telur ayam, kesucian dan kemurnian cinta kasih yang dilambangkan dari putihnya nasik, dan yang terahir yakni simbol kerjasama antara kedua calon pengantin yang dilambangkan dengan penarikan ayam dari dua sisi yang berbeda. Dan mangan merangkat ini menandakan bahwa penghormatan kepada calon pengantin perempuan karena baru tiba sebagai tamu di rumah calon mempelai laki-laki, dan menandakan rasa syur atas datangnya si gadis ke rumah laki-laki atau calon isteri. Tradisi pernikahan malam merangkat, yang awal mulanya ritual pernikahan malam merangkat ini bertentangan dengan syariat Islam, diantaranya adalah makan berdua dalam satu wadah sebelum menikah, dan dilakukan di dalam ruangan. Tetapi sekarang para tokoh agam sudah melakukan perombakan terhadap adat mangan merangkat yag dilakukan yakni, para calon pengantin sudah tidak melakukan manga merangkat hanya berdua saja akan tetapi mereka akan ditemani oleh piha keluarga dari calon mempelai laki-laki agar tida terjadi hal-hal yang tida diinginkan dan supaya tidak tida bertentanga denga syariat-syariat yang ada di dalam Islam. Masyarakat yang melakukan tradisi adat merangkat terutama di Kelurahan Dasan Geres Kabupaten Lombok Barat meskipun tradisi adat merangkat ini di anggap baik akan tetapi masyarakat hendaklah selalu menjaga kemurnian dari adat tersebut, dan berhati-hati dalam menjaga budaya yang telah di tinggalkan nenek moyang kita agar tetap terjaga kemurniannya supaya tidak melenceng dari syariat Islam.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: malam merangkat; ‘urf; adat istiadat; hukum islam
Subjects: 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1699 Other Studies in Human Society > 169902 Studies of Sasak, Samawa, and Mbojo Society
18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180101 Sasak, Samawa, or Mbojo Law
18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012828 Islamic Family Issues & Mediation/Arbitration
18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012829 Islamic Family Issues & Local Tradition
20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2002 Cultural Studies > 200207 Sasak, Samawa, or Mbojo Cultural Studies
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Yunita Lestari S.Adm, M.Sos
Date Deposited: 06 Dec 2022 03:01
Last Modified: 06 Dec 2022 03:01
URI: http://etheses.uinmataram.ac.id/id/eprint/3456

Actions (login required)

View Item View Item