Susana, Evi (2021) Respon tokoh agama terhadap pra ktik perjanjian nyole bersyarat antara petani dan touke kopi: studi di desa Baturotok kabupaten Sumbawa. Undergraduate thesis, UIN Mataram.

[img] Text
Evi Susana 170201063.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

INDONESIA Kegiatan muamalah di masyarakat beragam jenisnya yaitu salah satunya kegiatan muamalah yang disebut dengan utang piutang. salah satu yang di atur dalam hukum positif maupun hukum Islam adalah perjanjian utang piutang bersyarat. Utang piutang bersyarat dalam Islam juga dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu tidak mencari keuntungan semata dan akad tidak boleh mencampur adukan dengan yang lain seperti jual beli dan sebagainya. Di Desa Baturotok utang piutang di katakan atau disebut nyole sering kali terjadi di masyarakat Baturotok yang dilakukan oleh petani kopi dengan touke kopi. Nyole dalam bahasa Sumbawa khususnya pada masyarakat Baturotok sama dengan utang piutang. utang piutang (nyole) yang dilakukan oleh petani kopi dan tauke kopi di Desa Baturotok sering kali terdapat perjanjian yang disyaratkan ketika melakukan perjanan. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian ini termasuk jenis pendekatan penelitian normatif-empiris. Jenis data berupa sekunder dan primer. Data primer berupa wawancara dan observasi. Sedangkan data sekunder berupa hasil dokumentasi. Validitas data dilakukan dengan cara kecekupan referensi, dan triangulasi. Terkait hasil penelitian ada beberapa hal, yaitu; 1). Praktik perjanjian nyole pada masyarakat Baturotok. 2) Prosedur terjadinya nyole bersyarat, yang mencakup, tahap pra nyole, tahap nyole bersyarat dilakukan, tahap pasca nyole bersyarat. 3) Alasan terjadinya nyole. Yaitu karena keadaan ekonomi masyarakat yang kurang. 4) Hak dan kewajiban. 5) Bentuk perjanjian; yaitu perjanjian lisan. Respons tokoh agama ada yang membolehkan dan ada yang mengharamkan. Yang membolehkan alasannya karena sudah terjadi sejak lama dan bisa menguntungkan sedangkan yang mengharamkan bahwa penambahan dari utang itu yang sifatnya mengambil manfaat tetap haram dan riba. Jadi peneliti simpulkan bahwa segala sesuatu yang mengambil keuntungan atau mensyaratkan sesuatu yang berkaitan dengan jual beli maka hukumnya riba. peneliti mendukung pendapat tokoh agama yang mengharamkan atas banyaknya tambahan bunga serta syarat yang memberatkan, meskipun masyarakat sulit dalam memenuhi kebutuhan ekonominya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: tokoh agama; nyole;petani; touke
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180127 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) > 18012721 al-'Uqud al-Murakkabah (Hybrid Contract)
18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180127 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) > 18012799 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Yunita Lestari S.Adm, M.Sos
Date Deposited: 06 Feb 2023 04:28
Last Modified: 06 Feb 2023 04:28
URI: http://etheses.uinmataram.ac.id/id/eprint/3673

Actions (login required)

View Item View Item