Hilmi, Muhamad (2022) Tahfiẓ Al-qur’an sebagai brand image pendidikan islam modern: studi di pondok pesantren Al-aziziyah,Abu hurairah, dan SD IT Anak Sholeh Mataram. Doctoral thesis, UIN Mataram.

[img] Text
Muhamad Hilmi 190701013.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (4MB)

Abstract

INDONESIA Meski menghafal al-Qur’an bukanlah suatu hal yang baru bagi umat Islam, - karena memang menghafal al-Qur’an sudah berjalan sejak lama dipesantren, akan tetapi kini banyak lembaga pendidikan Islam menjadikan program tahfiẓ al-Qur’an sebagai salah satu progamnya, bahkan menjadikannya sebagai program utama dan unggulan. Tidak hanya di lingkungan lembaga pendidikan swasta seperti pesantren, namun tahfiẓ al-Qur’an juga diterapkan di sekolah formal baik swasta maupun negeri. Hal inilah yang kemudian menimbulkan ketertarikan peneliti untuk mengkaji lebih dalam dan mengungkap fenomena program tahfiẓ al-Qur’an yang akhir-akhir ini menjamur dan menjadi trend dalam dunia pendidikan Islam, baik tradisional maupun modern, baik pondok pesantren, madrasah maupun sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan teori brand image oleh Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. Penggalian data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Di dalam proses penelitian ini, peneliti melibatkan tokoh-tokoh dalam lembaga pendidikan seperti pimpinan pondok atau lembaga, guru, wali santri (wali murid), santri, para alumni dan instansi pemerintah di Nusa Tenggara Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tipe program tahfiẓ al-Qur’an pada tiga lembaga pendidikan penyelenggara. 1. Program tahfiz al-Qur’an di Pondok Pesantren Al-Aziziyah mengharuskan para santri menyelesaikan hafalan al-Qur’an 30 juz mutqin. 2. Pondok Pesantren Abu Hurairah memasukkan program tahfiẓ al-Qur’an kedalam kurikulum sekolah formal dan menyelesaikan hafalan 13 juz. 3. SDIT Anak Sholeh Mataram memasukkan program tahfiẓ al-Qur’an kedalam kurikulum sekolah formal dan menyelesaikan hafalan 2 juz yaitu juz 30 dan 29. Pengakuan masyarakat atau respon publik terhadap tiga lembaga pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Antara lain faktor teologis, pragmatis dan sosiologis.Tahfiẓ al-Qur’an sebagai brand pendidikan Islam nampaknya tidak semata mengandung enam aspek komponen sebagaimana rumusan para ahli. Namun lebih jauh faktor teologis values yang sangat menentukan dalam riset ini. Jadi aspek branding tidak hanya enam sebagaimana teori Philip Kotler dan Kevin Lane Keller tapi tujuh yaitu teologis values.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Uncontrolled Keywords: tahfiẓ al-qur’an; brand image; pendidikan islam modern
Subjects: 13 EDUCATION > 1301 Education Systems > 130105 Primary Education
13 EDUCATION > 1301 Education Systems > 130109 Pesantren (Islamic boarding school)
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies > 22040301 Al-Quran, Tafsir and related science
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220499 Religion and Religious Studies not elsewhere classified
Divisions: Program Pascasarjana > Program Studi Doktoral Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Yunita Lestari S.Adm, M.Sos
Date Deposited: 09 Sep 2022 03:10
Last Modified: 09 Sep 2022 03:10
URI: http://etheses.uinmataram.ac.id/id/eprint/2791

Actions (login required)

View Item View Item