Zuliati, Desi (2020) Peran pengurus majelis taklim Al-Hissam dalam pembinaan akhlak santri di pendidikan pesantren NU Hidayatul Muttaqin Pagutan. Undergraduate thesis, UIN Mataram.

[img] Text
Desi Zuliati 160101012.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

INDONESIA Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa Majelis Taklim Al-Hissam didirikan dengan tujuan untuk meneladari akhlak Rasulullah SAW. melalui kegiatan taklim dan selawat yang diiringi oleh keseniah hadrah yang akhir-akhir ini disukai oleh masyarakat, peranan yang signifikan terlihat dari tingginya antusiasme santri dalam mengikuti kegiatannya yang berangsur-angsur dapat berpengaruh terhadap akhlak santri. Adapun Majelis Taklim Al-Hissam dalam pembinaan akhlak menggunakan pendeketan seni yang belum banyak mendapat perhatian. Tujuan dari penelitian ini ialah: (1) Untuk mengetahui bagaimana peran pengurus Majelis Taklim Al-Hissam dalam pembinaan akhlak santri di Pendidikan Pesantren Hidayatul Muttaqin Pagutan; (2) Untuk mengetahui apa saja hambatan dan solusi yang dihadapi oleh pengurus Majelis Taklim Al-Hissam dalam pembinaan akhlak santri di Pendidikan Pesantren NU Hidayatul Muttaqin Pagutan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif bersikap deskriptif. Data penelitian diperoleh melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan yakni reduksi data, data display (penyajian data), dan verifikasi (menarik kesimpulan). Teknik keabsahan data yang digunakan yakni, perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan dan trianggulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Peran pengurus Majelis Taklim Al-Hissam dalam Pembinaan Akhlak Santri di Pendidikan Pesantren NU Hidayatul Muttaqin Pagutan adalah: (a) Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan ajaran Islam; (b) Sebagai taman rekreasi rohaniah; (c) Sebagai ajang berlangsungnya silaturrahmi. (2) Hambatan-hambatan yang dirasakan Majelis Taklim Al-Hissam dalam Pembinaan Akhlak dibagi menjadi dua: (1) Faktor eksternal: Adanya penolakan di tengah masyarakat, (2) Faktor Internal seperti; (a) Kondisi santri anggota majelis sakit, ada musibah ataupun ada kegiatan mendadak. (b) Rasa minder karena tidak hafal bacaan selawat. (c) Lemahnya motivasi santri untuk memiliki kitab (d) Pengelolaan administrasi seperti tenaga ustadz yang kurang memadai. (e) Pendanaan dalam rangka pengadaan sarana dan prasarana seperti kameradan jaringan internet. Adapun solusi yang dilakukan oleh pengurus Majelis Taklim Al-Hissam adalah: (a) Faktor Eksternal: Berperan aktif di tengah masyarakat. (b) Faktor Internal: (1) Menjadikan Ustadz dan ustadzah yang masih muda sebagai pengurus majelis. (2) Menerapkan sistem kas untuk pendanaan sarana dan prasarana. (3) Memberikan arahan agar santri dapat membeli kitab selawat, mencatat atau mencari secara daring maupun mengunakan kitab secara bersama-sama. (4) Memperbolehkan santri membawa telepon gengam.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: pengurus majelis taklim; akhlak; santri
Subjects: 13 EDUCATION > 1301 Education Systems > 130109 Pesantren (Islamic boarding school)
17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES > 1701 Psychology > 170103 Educational Psychology
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Yunita Lestari S.Adm, M.Sos
Date Deposited: 04 Mar 2022 01:39
Last Modified: 04 Mar 2022 01:39
URI: http://etheses.uinmataram.ac.id/id/eprint/2199

Actions (login required)

View Item View Item