Anjani, Dewi Asia (2022) Nilai solidaritas dalam tradisi perang timbung pada masyarakat Suku Sasak di Desa Pejanggik Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah. Undergraduate thesis, UIN Mataram.

[img] Text
Dewi Asia Anjani 180602005.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

INDONESIA Kebudayaan merupakan bagian dari kehidupan manusia yang lahir sejak berabad-abad yang lalu, sehingga diyakini atau tidaknya, setiap suku memiliki ciri khas tersendiri yang menjadikannya berbeda dari suku yang lainnya, baik pada sisi kebudayaan, keyakinan maupun kehidupan sosialnya. Dan dalam tradisi di Lombok Tengah khusunya di Desa Pejanggik, ketika berbicara mengenai aspek kebudayaan, ini merupakan suatu kepercayaan yang lahir dari nenek moyang dahulu yang menjadikan tradisi perang timbung ini semakin berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi makna historis dari tradisi perang timbung yang dilakukan sebagai bentuk tradisi masyarakat Desa Pejanggik, dan fokus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemaknaan simbol-simbol dalam tradisi perang timbung pada masyarakat suku Sasak Di Desa Pejanggik, serta bagaimana nilai solidaritas dalam tradisi perang timbung pada masyarakat suku Sasak di Desa Pejanggik Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dengan sumber data kunci, utama dan pendukung. Sedangkan pengumpulan data yang peneliti gunakan yaitu dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data dianalisis menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Beberapa hal yang ditemukan dalam penelitian dilapangan yaitu: Tahapan ritual perang timbung dibagi menjadi 3 (tiga) tahap yaitu, (1) tahap persiapan yang terdiri dari musyawarah dan persiapan perlengkapan, (2) tahap pelaksanaan, terdiri dari pengambilan air suci, pembacaan berjanzi sekaligus serakalan, dan pembacaan doa sekaligus zikir bersama. (3) penutup yang terdiri dari pembasuhan muka (seraup) dan pemberian tanda di kening (sesembek), sekaligus acara saling lempar-melempar menggunakan timbung. Tentu dalam hal ini mempunyai simbol terhadap perayaannya. Maka dalam hal ini peneliti akan menjelaskan makna atau simbol yang dilambangkan, serta menguraikan nilai solidaritas yang terkandung dalam tradisi perang timbung.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: nilai solidaritas; masyarakat pejanggik; tradisi perang timbung
Subjects: 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1601 Anthropology > 160104 Social and Cultural Anthropology
20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2002 Cultural Studies > 200207 Sasak, Samawa, or Mbojo Cultural Studies
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2203 Philosophy > 220316 Philosophy of Specific Cultures (incl. Comparative Philosophy)
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama > Jurusan Sosiologi Agama
Depositing User: Yunita Lestari S.Adm, M.Sos
Date Deposited: 04 Jan 2024 00:59
Last Modified: 25 Jul 2024 02:00
URI: http://etheses.uinmataram.ac.id/id/eprint/5242

Actions (login required)

View Item View Item