Sudiyaningrum, Ayu (2021) Eksistensi tradisi ngasek di Desa Bilok Petung Kecamatan Sembalun. Undergraduate thesis, UIN Mataram.

[img] Text
Ayu Sudiyaningrum 170602082.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (4MB)

Abstract

INDONESIA Penelitian ini di latarbelakangi oleh ketertarikan peneliti ingin meneliti sebuah tradisi yang masih kental dan di jaga kelestariannya walaupun di hadapi oleh tantangan zaman yang semakin modern, tradisi Ngasek merupakan tradisi yang masih eksis sampai saat ini. Tradisi Ngasek di gunakan masyarakat Desa Bilok Petung untuk menanam padi di musim penghujan. Tradisi Ngasek adalah tradisi menanam padi dengan menggunakan metode najuk dan sungkar yang di kerjakan secara gotong royong berasaskan hubungan timbal balik, Ngasek sendiri di terapkan pada lahan basah atau sawah dan lahan kering atau kebun. Tujuan dari penelitian ini untuk menjawab permasalah yang timbul dari dari rasa ingin tahu peneliti yang tinggi, akan makna tradisi Ngasek bagi masyarakat Desa Bilok Petung Kecamatan Sembalun dan mengetahui eksistensi tradisi Ngasek dilakukan di Desa Bilok Petung. Di dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini yaitu tradisi Ngasek adalah tradisi kuno yang bertahan sampai sekarang, namun mengalami perubahan dikarenakan beberapa faktor seperti kurangnya lahan mengasek akibat masuknya program penanaman jambu mente pada tahun 1980 pada masa pemerintahan presiden Soeharto lalu beberapa tahunnya lagi masuk program penanaman padi gabah di lahan sawah dengan demikian banyak warga yang beralih menanam padi di sawah. Tradisi ngasek memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Desa Bilok Petung Kecamatan Sembalun karena dalam penerapan ngasek ada yang namanya hubunga timbal balik antara manusia dengan manusia dan manusia dengan tuhannya (Allah SWT) nilai yang terkandung juga mencakup semua yang dibutuhkan oleh manusia yaitu nilai ketuhanan, nilai sosial, dan nilai kebudayaan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: eksistensi; gotong-royong; budaya; ngasek
Subjects: 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1601 Anthropology > 160104 Social and Cultural Anthropology
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220407 Studies in Religious Traditions (excl. Eastern, Jewish, Christian and Islamic Traditions)
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama > Jurusan Sosiologi Agama
Depositing User: Yunita Lestari S.Adm, M.Sos
Date Deposited: 04 Jan 2024 01:05
Last Modified: 26 Jul 2024 03:48
URI: http://etheses.uinmataram.ac.id/id/eprint/5237

Actions (login required)

View Item View Item