Utari, Sri (2022) Penafsiran Wahbah Zuhaili tentang Ayat-ayat homoseksual dalam Tafsir Al-Munir analisis QS. Al-A’raf ayat 80-84. Undergraduate thesis, UIN Mataram.

[img] Text
Sri Utari 170601027_opt.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (6MB)

Abstract

INDONESIA Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran peneliti tentang maraknya fenomena homoseksual yang terjadi pada zaman milenial ini. Bahkan tidak sedikit dari kaum muslimin yang terjerumus kedalam perbuatan homoseksual ini. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya memahai ajaran agama dan menyimpang dari aqidah yang benar. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang, terutama kaum muslimin untuk memperdalam ilmu agama, memahai makna al-Qur’an dengan banyak membaca tafsir dan hadits. Penelitian ini mengkaji tentang 1) Bagaimana penafsiran para mufasir tentang ayat-ayat homoseksual dalam surah al-A’raf ayat 80-84? 2) Bagaimana penafsiran Wahbah Zuhaili tentang ayat-ayat homoseksual dalam tafsir al-Munir pada surah al-A’raf ayat 80-84? Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah library research atau penelitian pustaka dimana semua datanya berasal dari bahan-bahan tertulis seperti dokumen, buku, naskah foto dan lain-lain. Sumber data yang digunakan adalah sumber data perimer dan sekunder. Sumber data perimer seperti al-Qur’an dan tafsir al-Munir. Kemudian sumber data sekunder seperti buku-buku kitab tafsir dan jurnal. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi berupa karya tulis, biografi sejarah kehidupan dan lain-lain. Sedangkan metode analisis yang digunakan adalah metode content analysis (analisis isi) Kesimpulan yang di hasilkan dari penelitian ini adalah homoseksual merupakan kecenderungan seksual terhadap jenis kelamin yang sama. Homoseksual dalam Islam didefinisikan dengan liwāth yaitu seorang laki-laki menyetubuhi laki-laki dengan cara sodomi. Adapun homoseksual menurut pendapat para mufasir seperti M. Quraish Syihab adalah perbuatan keji, penyimpangan yang tidak dibenarkan dalam keadaan apapun, homoseksual merupakan dosa besar setelah syirik karena keduanya merupakan pelanggaran fitrah. Kemudian Sayyid Quthb dalam tafsirnya berpendapat bahwa homoseksual merupakan sebuah penyimpangan dan kerusakan fitrah. Selain itu Musthafa al-Maraghi dalam tafsirnya juga berpendapat bahwa homoseksual merupakan suatu penyimpangan fitrah dan suatu kebodohan. Adapun pendapat Wahbah Zuhaili mengenai homoseksual dalam tafsir al-Munir yaitu, homoseksual merupakan sebuah penyimpangan fitrah, perbuatan yang berlebih-lebihan, serta merupakan suatu kebodohan dan kezaliman karena menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: wahbah zuhaili; tafsir al-munir; homoseksual
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies > 22040301 Al-Quran, Tafsir and related science
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama > Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Yunita Lestari S.Adm, M.Sos
Date Deposited: 04 Jan 2024 01:15
Last Modified: 04 Jan 2024 01:15
URI: http://etheses.uinmataram.ac.id/id/eprint/5223

Actions (login required)

View Item View Item