Jayanti, Novi (2021) Studi tematik halālan thayyiban terhadap QS.Al- Baqarah ayat 168 dan QS. Al-Mā`idah ayat 88 dalam Tafsir Al-Munir Karya Wahbah Al-Zuhaili. Undergraduate thesis, UIN Mataram.

[img] Text
Novi Jayanti 170601015.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

INDONESIA Halālan thayyiban merupkan unsur makanan atau barang yang harus ada, akan tetapi pada zaman milenial ini diketahui bahwasanya jenis makanan sudah sangat banyak, dan belum jelas ke halālan thayyibannya. Bahkan tren untuk mengkonsumsi makanan yang halālan thayyiban dianggap suatu hal yang tidak penting untuk dilakukan, padahal sesungguhnya, jika hal ini tidak diperhatikan maka akan berdampak terhadap kesehatan jasmani dan ruhani manusia. Dan telah banyak penelitian dalam bidang kesehatan yang membuktikannya. Dan jauh sebelum adanya penelitian tersebut di dalam al-Qur’an sudah diperintahkan utuk mengkonsumsi makanan yang halālan thayyiban yang dimana tujuanya adalah untuk kebaikan manusia itu sendiri. Oeh karena itu disini peneliti mencoba untuk meneliti, 1). Bagaimana halālan thayyiban menurut perspektif Wahbah al-Zuhaili dalam Tafsir al-Munir terhadap QS.al-Baqarah ayat 168 dan QS. al-Mā`idah ayat 88 ? dan 2). Bagaimana halālan thayyiban menurut perspektif ulama tafsir selain Wahbah al-Zuhaili terhadap QS. al-Baqarah ayat 168 dan QS. al-Mā`idah ayat 88 ? Adapun jenis penelitian yang penulis pakai adalah penelitian pustaka atau library research dimana penelitan ini bersikap kualitatif, dan data yang dipakai adalah beberapa kitab tafsir seperti, al-Munir, al-Qhurtubi. Dan al-Misbah, beberpa buku dan jurnal yang berkaitan dengan tema ini. Dan untuk metode analisis menggunakan dua metode yaitu analisis isi dan historis. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu. Bahwasanyadalam perspektif Wahbah al-zuhaili mengenai halālan thayyibanadalah bahwasanya barang tersebut sudah Allah jelaskan secara jelas, tidak mengandung syubhat, tidak terdapat hak orang lain, kemudian juga tidak kalah pentingnya, terhindar dari sifat kotor, dan bukan dari makanan atau barang yang Allah sudah haramkan. Dan bersikap bijaksana dalammengonsumsi makanan itu sendiri. jika makna dari halālan thayyiban sudah dipahami dan diamalkan maka dapat dipastikan masyarakat terhindar dari dampak yang tidak baik dari makanan tersebut. Adapun halālan thayyiban dalam perspektif ulama tafsir selaian Wahbah al-Zuhaili adalah sebuah harta atau rizky yang sudah jelas dihukumi halal oleh Allah SWT, kemudian memiliki pengaruh yang baik bagi tubuh manusia.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: wahbah al-zuhaili; tafsir; halālan thayyiban, haram
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama > Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Yunita Lestari S.Adm, M.Sos
Date Deposited: 04 Jan 2024 01:37
Last Modified: 04 Jan 2024 01:37
URI: http://etheses.uinmataram.ac.id/id/eprint/5208

Actions (login required)

View Item View Item