Basri, Hasan (2023) Persepsi masyarakat pedesaan terhadap kepemimpinan perempuan pada ruang publik di desa Duman Kecamatan Lngsar Kabupaten Lombok Barat. Undergraduate thesis, UIN Mataram.

[img] Text
Hasan Basri 180603031.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

INDONESIA Penelitian ini berjudul: Persepsi Masyarakat Pedesaan Terhadap Kepemimpinan Perempuan Pada Ruang Publik di Desa Duman Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat. Perempuan diposisikan pada bagian kedua dalam tatanan sosial dan politik pada masyarakat Desa Duman, sehingga keterlibatan perempuan pada ruang publik menjadi menjadi tidak terlihat. Adapun rumusan masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah (1) Bagaimana persepsi masyarakat pedesaan di Desa Duman Kecamatan Lingsar terhadap kepemimpinan perempuan (2) Bagaimana Faktor kebudayaan (sasak culture) mempengaruhi pandangan masyarakat di Desa Duman Kecamatan Lingsar terhadap kepemimpinan perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat peDesaan di Desa Duman Kecamatan Lingsar terhadap kepemimpinan perempuan (2) untuk mengetahui bagaimana faktor kebudayaan (sasak culture) mempengaruhi pandangan masyarakat di Desa Duman Kecamatan Lingsar terhadap kepemimpinan perempuan. Adapun lokasi penelitian di Desa Duman Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Jumlah subjek penelitian ini adalah 50 orang. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa (1) Mayoritas masyarakat Desa Duman menilai bahwa perempuan menjadi pemimpin dalam ruang lingkup politik menjadi hal yang kurang wajar dan tidak sejalan dengan ajaran agama, dan menganggap laki-laki lebih dominan untuk menjadi pemimpin.Kesetaraan gender yang merupakan sebuah konsep yang menerangkang bahwa setiap orang baik laki-laki dan perempuan memiliki hak dan bentuk perlakuan yang sama disemua ranah dan tidak diskriminasi berdasarkan identitas gender yang bersifat kodrati. Sehingga tidak sedikit pula masyarakat berpendapat bahwa perempuan boleh menjadi pemimpin, dengan catatan bahwa perempuan ini mampu serta bertanggung jawab atas tugas yang dimiliki sesuai dengan norma dan aturan hukum yang berlaku. (2) kebudayaan sasak memiliki pengaruh yang besar terhadap pola pikir masyarakat ketika perempuan menjadi pemimpin diruang publik. Kebiasaan dalam pelaksanaanadat yang menjadikan perempuan sebagai objek dan kurangnya keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan menyebabkan kemampuan sosial-politik kaum perempuan menjadi kurang berkembang. Memposisikan perempuan diposisi kedua setalah laki-laki dalam pendidikan formal yang diberikan orang tua kepada anak perempuanya menyebabkan keterlibatan perempuan pada ranah politik menjadi minim.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Kepemimpinan perempuan; persepsi masyarakat; budaya sasak
Subjects: 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1606 Political Science > 160605 Environmental Politics
16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1606 Political Science > 160608 Indonesian Government and Politics
16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1699 Other Studies in Human Society > 169901 Gender Specific Studies
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama > Jurusan Pemikiran Politik Islam
Depositing User: nur noer nur
Date Deposited: 13 Jun 2023 02:04
Last Modified: 13 Jun 2023 02:04
URI: http://etheses.uinmataram.ac.id/id/eprint/4418

Actions (login required)

View Item View Item