Akhirudin, Lalu (2021) Makna syahida dalam tafsir Al-Mishbah: studi terhadap perbedaan golongan rukyat dan golongan hisab dalam melihat hilal awal bulan qamariyah. Undergraduate thesis, UIN Mataram.
![]() |
Text
Lalu Akhirudin-160204014.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) |
Abstract
INDONESIA Penentuan awal bulan qamariyah di dalam al-Quran disebutkan pada QS. al-Baqarah: 185. Penggalan ayat tersebut berbunyi: faman syahida minkumusy syahro fal yasumhu. Dalam tafsir al-Mishbah, kata syahida pada ayat tersebut dimaknai sebagai “mengetahui”. Implikasi dari pemaknaan tersebut adalah harus adanya tata cara dalam mengetahui awal bulan qamariyah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna syahida dalam tafsir al-Mishbah. Dari pemaknaan itu, lalu dijelaskan perspektif golongan rukyat dan golongan hisab dalam mengetahui hilal awal bulan qamariyah. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah kajian pustaka atau library research, yang sumber data utamanya adalah kitab Tafsir al-Mishbah karya Muhammad Quraish Shihab, didukung data sekunder yang merupakan data yang bersumber dari buku-buku dan karya-karya ilmiah, dengan acuan pada problematika hisab rukyat. Sedangkan teknik analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis konten (content analysis) dengan cara reduksi data. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa makna syahida dalam QS. al-Baqarah: 185 adalah mengetahui. Mengetahui yang dimaksudkan adalah mengetahui kehadirannya dengan melihat melalui mata kepala (rukyah bil fi’li) atau dengan mengetahui melalui perhitungan (rukyah bil ‘ilmi). Makna syahida perspektif golongan ahli rukyat adalah rukyah bil fi’li, yaitu upaya melihat hilal dengan mata (tanpa menggunakan alat) yang dilakukan secara langsung atau dengan menggunakan alat pada saat akhir bulan qamariyah (tanggal 29) ketika matahari terbenam. Sedangkan makna syahida perspektif ahli hisab adalah rukyah bil ‘ilmi, yakni melihat hilal tidak dengan menggunakan mata telanjang atau secara langsung, akan tetapi dalam perspektif ini adalah melihat hilal dengan mengetahui lewat ilmu hisab dengan tanpa dibuktikan di dunia empiris. Dalam penelitian ini peneliti menyarankan bebrapa hal diantaranya pemerintah yang paling berwenang dalam penetapan awal bulan qamariyaah di Indonesia melakukan sebuah pengkajian secara komprehensif terhadap kriteria-kriteria hisab rukyat. Dengan cara mengumpukan ketua-ketua organisasi Islam, ahli-ahli astronomi, lembaga- lembaga terkait sebagai bahan pertimbangan. Dan semua keperluan pengkajian tersebut setidaknya didanai secara penuh oleh pemerintah. tetap menjaga pluralisme dalam persatuan. Karena masalah penentuan awal bulan qamariyah ini adalah masalah fiqih yang potensial menimbulkan perbedaan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | makna syahida; golongan rukyat; golongan hisab |
Subjects: | 02 PHYSICAL SCIENCES > 0201 Astronomical and Space Sciences > 020111 Islamic Astronomy (Falak) > 02011103 Determining new moons - Ru'ya (Moonsighting) & Hisab (Calculation) 02 PHYSICAL SCIENCES > 0201 Astronomical and Space Sciences > 020199 Astronomical and Space Sciences not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Ilmu Falaq |
Depositing User: | Yunita Lestari S.Adm, M.Sos |
Date Deposited: | 04 Jan 2023 02:18 |
Last Modified: | 04 Jan 2023 02:18 |
URI: | http://etheses.uinmataram.ac.id/id/eprint/3587 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |