Ningrum, Indah Aristya (2021) Tinjauan fikih dan astronomi terhadap penentuan awal waktu shalat isyraq. Undergraduate thesis, UIN Mataram.
![]() |
Text
Indah Aristya 160204013.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) |
Abstract
INDONESIA Metode perhitungan waktu shalat adalah persoalan yang sangat sensitif dikalangan umat Islam dikarenakan menyakut sah dan tidaknya shalat sebab pada perhitungan waktu shalat disanalah penentuan awal dan akhir waktu shalat ditentukan. Shalat sunnah isyraq ini merupakan shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan setelah matahari terbit kira kira satu tumbak, atau kira-kira limabelas menit setelah terbitnya matahari. Para ahli fikih berbeda pendapat tentang shalat sunnah ini, adapun penyebab perbedaan pendapatnya terdapat pada penentuan awal waktu shalat dan persamaan atau perbedaan anatara shalat isyraq dengan shalat dhuha. Sehingga dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapan awal waktu shalat sunnah isyraq ini bisa dilaksanakan dalam pandangan fikih dan astronomi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan kepustakaan (library research) dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan pemikiran-penikiran yang relevan dengan penelitiannya. Sumber primer yang peneliti gunakan adalah buku-buku fikih, ilmu falak tentang “Awal Waktu Shalat Isyraq”. Adapun sumber data skunder yang peneliti gunakan adalah sumber-sumber data yang berupa jurnal-jurnal, skripsi terdahulu, ataupun laporan-laporan hasil penulis terkait tentang penentuan awal waktu shalat sunnah isyraq. Formulasi awal waktu Isyraq dikalangan ulama Fikih memang masih terjadi perbedaan pendapat. Meskipun landasannya sama yaitu mengatakan bahwa waktu Isyraq adalah ketika Matahari terbit dan kira-kira meninggi satu atau dua tumbak. Hal ini wajar karena hadist-hadist Rasulullah tentang Isyraq memang hanya menggambarkan perkiraan Matahari saja. Sehingga nilanya pun tidak pasti. Tinggi Matahari dan untuk mengetahui tepatnya pukul berapa waktu Isyraq dilaksakan dengan memperkirakan satu atau dua tumbak berdasarkan hasil observasi Matahari di bukit Merese Lombok Tengah adalah diperoleh berdasarkan pada data data dan hitungan yang sesuai dibutuhkan. Shalat Isyraq adalah shalat yang terletak anatara diharamkannya shalat bagi umat Islam karena diantara Matahari baru saja terbit, sehingga harus berhati hati dalam mengerjakannya. Untuk mengetahui waktu shalat khusunya waktu Isyraq kita harus mengetahui hadist-hadistnya. Setelah menemukan teksnya baru kemudian meluruskan bagaimana para ulama Fikih memahami teks-teks tersebut. Pada tahap selanjutnya Ilmu Falak ijadikan sebagai alat untuk menterjemahkan konsep-konsep waktu Isyraq yang ditawarkan oleh ulama Fikih. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa muncunya matahari pada awal waktu sholat sunnah isyraq hanya bisa dilaksanakan dengan selisih waktu 9 sampai 14 menit menuju masuknya waktu dhuha menurut perhitungan yang peneliti lakukan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | waktu shalat; isyraq; astronomi; fikih; tumbak |
Subjects: | 02 PHYSICAL SCIENCES > 0201 Astronomical and Space Sciences > 020111 Islamic Astronomy (Falak) > 02011102 Prayer (Shalat) Times 02 PHYSICAL SCIENCES > 0201 Astronomical and Space Sciences > 020199 Astronomical and Space Sciences not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Ilmu Falaq |
Depositing User: | Yunita Lestari S.Adm, M.Sos |
Date Deposited: | 02 Jan 2023 01:58 |
Last Modified: | 02 Jan 2023 01:58 |
URI: | http://etheses.uinmataram.ac.id/id/eprint/3583 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |