Apriliani, Sintya (2021) Resiliensi dalam menangani dampak anak broken home: studi kasus di kelurahan Dasan Cermen kecamatan Sandubaya Kota Mataram. Undergraduate thesis, UIN Mataram.
![]() |
Text
Sintya Apriliani 160303033.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) |
Abstract
INDONESIA Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan bagaimana Resiliensi Dalam Menangani Dampak Anak Broken Home (Studi Kasus di Kelurahan Dasan Cermen Kecamatan Sandubaya Kota Mataram). Yang bertujuan untuk mengetahui masalah yang biasa dihadapi oleh anak broken home, bagaimana resiliensi pada anak broken home, dan apa saja hambatan resiliensi dalam menangani dampak anak broken home. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam mengumpulkan data-data penelitian peneliti menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah [1] Bagaimana resiliensi dalam menangani dampak anak broken home di Kelurahan Dasan Cermen Kecamatan Sandubaya Kota Mataram?, dan [2] Apa saja hambatan resiliensi dalam menangani dampak anak broken home di Kelurahan Dasan Cermen Kecamatan Sandubaya Kota Mataram? Hasil penelitian ini menunjukkan [1] resiliensi dalam menangani dampak anak Broken Home dilakukan dengan cara regulasi emosi, optimis, empati, efikasi diri, dan reaching out, dan [2] yang menjadi hambatan resiliensi dalam menangani dampak anak broken home yaitu lingkungan yang berpengaruh, kurang percaya diri, menjadi pendiam, dan kurang terbuka terhadap orang lain. Adapun beberapa hambatan yang menjadi problem pada anak broken home adalah pengaruh lingkungan yang berperan sangat besar dalam memberikan sugesti terhadap perilaku individu karena sebagian besar dari lingkungan akan menghambat proses perkembangan remaja. Kemudian hambatan yang dipengaruhi oleh remaja broken home tentunya akan menjadi pendiam, menurut mereka dengan diam adalah salah satu cara terbaik agar tidak merumitkan masalah yang muncul sehingga ingin melampiaskan pada suatu hal. Hambatan yang dirasakan oleh remaja broken home merasa kurang percaya diri. Remaja akan mengalami tekanan mental yang berat yang mengakibatkan kehilangan kepercayaan dirinya saat berinteraksi dengan orang lain. Dan kemudian yang tidak kalah penting hambatan penyebab terjadinya anak broken home adalah kurang terbuka terhadap orang lain menyangkut perceraian orangtuanya termasuk menceritakan ke temannya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | broken home; relisensi; psikologi sosial |
Subjects: | 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1608 Sociology > 160801 Applied Sociology, Program Evaluation and Social Impact Assessment 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1608 Sociology > 160805 Social Change 17 PSYCHOLOGY AND COGNITIVE SCIENCES > 1701 Psychology > 170113 Social and Community Psychology 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012807 Talaq & Khulu' (Divorce) |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi > Jurusan Bimbingan Konseling Islam |
Depositing User: | Yunita Lestari S.Adm, M.Sos |
Date Deposited: | 24 Nov 2022 02:24 |
Last Modified: | 24 Nov 2022 02:24 |
URI: | http://etheses.uinmataram.ac.id/id/eprint/3325 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |